March 05, 2016

Huître dan lemon, hidangan khas kota maritim

 
Penjual Huître di pasar La Rochelle, France


Huître, di Indonesia kita biasa menyebutnya tiram. Hewan laut yang bercangkang keras seperti keluarga kerang pada umumnya. Huître ini memiliki kandungan nutrisi yang banyak. Merupakan sumber seng, zat besi, kalsium, vitamin A dan Vitamin B12. 
Sebagai seorang yang tinggal di sebuah kota maritim , dimana hasil laut banyak dijumpai, amat disayangkan jika belum mencoba memakan Huître ini. Nutrisi dalam Huître lebih banyak jika dimakan mentah tanpa dimasak. Biasanya cukup ditambah lemon saja.
Pagi itu, dikala musim dingin Bulan Februari. Demi memenuhi rasa penasaran kami dengan Huître akhirnya kami mendatangi Marché de La Rochelle. Sebuah pasar yang terletak di Centre Ville. Kedatangan kami sangat tepat waktu karena para pedagang di pasar itu sedang bersiap untuk menutup dagangannya, pasar pun nampak sudah sepi dengan aktifitas perdagangan.
Betapa beruntungnya ketika kami melihat di sana masih ada satu gerai yang masih buka. Meski semua dagangan sudah dikemas dalam kotak penyimpanan namun masih terlihat Huître itu di dalam aquarium berisi air. Nah , ini dia barang yang kami cari.
Setelah bernegosiasi dengan penjual, akhirnya kami bisa mendapatkan 6 ekor Huître seharga €7 dan membawanya pulang. Apakah sudah selesai dan siap dimakan? Tentu tidak. Huître memiliki cangkang yang sangat keras. Untuk membukanya dibutuhkan sebuah pisau khusus dan tentunya keahlian tertentu. Sebuah alat lainnya yang tak kalah penting adalah sarung tangan yang tebal. Sarung tangan tebal berfungsi untuk melindungi tangan dari terjangan pisau pembuka cangkang yang kadang dapat meleset dan mengenai tangan.

Pisau khusus untuk membuka cangkang Huître

Untuk pertama kalinya saya membutuhkan waktu lebih dari 2 menit, namun setelah itu saya bisa membuka cangkang kurang dari 1 menit. Kecuali jika Anda adalah seorang Adam Jones dalam film Burnt yang bisa membuka tiram dalam beberapa detik saja.
Untuk dapat membuka cangkang secara utuh, kita harus memotong bagian tubuh Huître yang menempel pada cangkang. Biasanya orang memakan tiram atau Huître tanpa dicuci terlebih dahulu, namun saya memilih untuk mencuci sebelum memakannya.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mengkonsumsi Huître dalam keadaan hidup cukup ditambahkan lemon saja. Karena ini adalah pertama kalinya mencoba, saya menambahkan sedikit garam bersama lemon supaya lebih menetralkan rasa amis. Seperti kata orang “ if life give you a lemons, just add tequila” hahaha tidak ada hubungannya. Tapi sepertinya Huître dimakan bersama tequila enak juga.
Kesan pertama mencoba Huître; teksturnya lembut, seperti Moules (sebangsa kerang) tetapi lebih lembut. Jika dikunyah mirip seperti nata de coco. Rasa amis yang sangat kuat masih dapat dirasakan setelah menelan mentah Huître. Rasanya seperti menelan air laut ketika berenang di pantai.

Di sini, di La Rochelle. Saya mencoba makan Huître untuk yang pertama kalinya. Konon, sebagai seorang pendatang yang ingin dianggap sebagai Rochellais (penduduk La Rochelle) kita harus mengalami 3 hal, yaitu: Pertama, Mencoba Ernest Le Glacier yaitu toko es krim yang terkenal di La Rochelle, kebetulan saya sudah mencobanya dan akan saya tulis setelah ini. Yang ke 2, pernah menginjak kotoran anjing di jalan, hal ini saya juga pernah mengalaminya hahaha. Dan yang ke 3 adalah kehilangan sepeda (dicuri). Nah untuk yang ketiga ini sepertinya lebih baik tidak.
Sepertinya memakan Huître mentah bisa dimasukkan dalam daftar hal-hal yang harus dilakukan ketika Anda mengunjungi Kota La Rochelle. Selamat mencoba.

Bersama Huître yang siap disantap

No comments: