Huître,
di Indonesia kita biasa menyebutnya tiram. Hewan laut yang bercangkang
keras seperti keluarga kerang pada umumnya. Huître ini memiliki
kandungan nutrisi yang banyak. Merupakan sumber seng, zat besi, kalsium,
vitamin A dan Vitamin B12.
Sebagai seorang
yang tinggal di sebuah kota maritim , dimana hasil laut banyak dijumpai, amat
disayangkan jika belum mencoba memakan Huître ini. Nutrisi dalam Huître
lebih banyak jika dimakan mentah tanpa dimasak. Biasanya cukup ditambah lemon
saja.
Pagi itu, dikala musim dingin Bulan Februari. Demi
memenuhi rasa penasaran kami dengan Huître akhirnya kami mendatangi Marché
de La Rochelle. Sebuah pasar yang terletak di Centre Ville. Kedatangan
kami sangat tepat waktu karena para pedagang di pasar itu sedang bersiap untuk
menutup dagangannya, pasar pun nampak sudah sepi dengan aktifitas perdagangan.
Betapa
beruntungnya ketika kami melihat di sana masih ada satu gerai yang masih buka.
Meski semua dagangan sudah dikemas dalam kotak penyimpanan namun masih terlihat
Huître itu di dalam aquarium berisi air. Nah , ini dia barang yang kami cari.
Setelah
bernegosiasi dengan penjual, akhirnya kami bisa mendapatkan 6 ekor Huître
seharga €7 dan membawanya pulang. Apakah sudah selesai dan siap dimakan? Tentu
tidak. Huître memiliki cangkang yang sangat keras. Untuk membukanya dibutuhkan
sebuah pisau khusus dan tentunya keahlian tertentu. Sebuah alat lainnya yang
tak kalah penting adalah sarung tangan yang tebal. Sarung tangan tebal
berfungsi untuk melindungi tangan dari terjangan pisau pembuka cangkang yang
kadang dapat meleset dan mengenai tangan.
Pisau khusus untuk membuka cangkang Huître |
Untuk pertama
kalinya saya membutuhkan waktu lebih dari 2 menit, namun setelah itu saya bisa
membuka cangkang kurang dari 1 menit. Kecuali jika Anda adalah seorang Adam
Jones dalam film Burnt yang bisa membuka tiram dalam beberapa
detik saja.
Untuk dapat
membuka cangkang secara utuh, kita harus memotong bagian tubuh Huître yang
menempel pada cangkang. Biasanya orang memakan tiram atau Huître tanpa dicuci
terlebih dahulu, namun saya memilih untuk mencuci sebelum memakannya.
Seperti yang
sudah disebutkan sebelumnya, mengkonsumsi Huître dalam keadaan hidup cukup
ditambahkan lemon saja. Karena ini adalah pertama kalinya mencoba, saya
menambahkan sedikit garam bersama lemon supaya lebih menetralkan rasa amis.
Seperti kata orang “ if life give you a lemons, just add tequila” hahaha tidak
ada hubungannya. Tapi sepertinya Huître dimakan bersama tequila enak juga.
Kesan pertama
mencoba Huître; teksturnya lembut, seperti Moules (sebangsa kerang) tetapi
lebih lembut. Jika dikunyah mirip seperti nata de coco. Rasa amis yang sangat
kuat masih dapat dirasakan setelah menelan mentah Huître. Rasanya seperti menelan
air laut ketika berenang di pantai.
Di sini, di La
Rochelle. Saya mencoba makan Huître untuk yang pertama kalinya. Konon, sebagai
seorang pendatang yang ingin dianggap sebagai Rochellais (penduduk La Rochelle)
kita harus mengalami 3 hal, yaitu: Pertama, Mencoba Ernest Le Glacier yaitu
toko es krim yang terkenal di La Rochelle, kebetulan saya sudah mencobanya dan
akan saya tulis setelah ini. Yang ke 2, pernah menginjak kotoran anjing di
jalan, hal ini saya juga pernah mengalaminya hahaha. Dan yang ke 3 adalah
kehilangan sepeda (dicuri). Nah untuk yang ketiga ini sepertinya lebih baik
tidak.
Sepertinya memakan Huître mentah bisa dimasukkan dalam daftar hal-hal yang harus dilakukan ketika Anda mengunjungi Kota La Rochelle. Selamat mencoba.
Bersama Huître yang siap disantap |
No comments:
Post a Comment